Pemberdayaan Masyarakat Dengan Orientasi Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Hotel Odua Weston Kota Jambi




Sahabat Hermanto. Sudah lama tidak kirim postingan di blog kita tercinta ini. Pada tanggal 10-28 Oktober 2016, Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat (LKTM) Palembang mengadakan Orientasi Kader di Hotel Odua Weston Kota Jambi. Kegiatan ini dilatarbelakangi pentingnya usaha guna meningkatkan pelaksanaan upaya asuhan mandiri kesehatan tradisional ini, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada termasuk yang ada dimasyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarkaat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan Polindes (Pos Bersalin Desa) dan Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikkan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.





Melalui metode kesehatan tradisional LKTM pemberdayaan masyarakat dengan asuhan mandiri melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas kadernya UKBM sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya.

Tujuan umum adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dengan upaya kesehatan tradisional.

Sedangkan tujuan khusus adalah meningkatkan pengetahuan para kader sebagai fasilitator dalam pembangunan kesehatan agar dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam asuhan mandiri dan upaya kesehatan berbasis masyarakat dengan pendekatan kesehatan tradisional.  

Peserta kegiatan adalah Kader Posyandu dari Kota Jambi sebanyak 45 orang, Dinas Kesehatan Kota Jambi 3 orang dan PKK Kota Jambi 2 orang.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi dr. Ida Yulianti, MH.Kes. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan tradisional saat ini telah berkembang pesat dan telah menjadi salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat sebagai upaya pengobatan dan/atau perawatan di luar ilmu kedokteran dan perawatan.

Dalam kesempatan itu saya mendapat kesempatan memberi materi hari pertama saya menyampaikan bahwa kita harus mewaspadai perubahan pola penyakit; TB Prevalensi kasus TB sebesar 647 per 100.000 penduduk, Malaria 232 Kab/Kota yang sudah eliminasi, PTM Stroke 1,2 juta (1,21%), Hipertensi 42,1 juta (25,8 %), Obesitas 44,3 juta (26,6%), DM 8,9 juta (6,9%). Dalam upaya pencegahan penyakit ini keluarga sangat berperanan, karena dimulai dari diri sendiri dan keluargalah uapaya tersebut dilakukan. Upaya pencegahan penyakit berdasarkan continuum of care. Pencegahan khusus seperti imunisasi, pemberian vit A dll, sedangkan pencegahan secara umum yaitu dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, pemanfaatan TOGA dan sebagainya.
Upaya pencegahan penyakit melalui upaya kesehatan tradisional; memanfaatkan herbal/jamu sebagai pangan, memanfaatkan akupresur sebagai ketrampilan dalam mengatasi gangguan kesehatan ringan, menciptakan lingkungan sehat agar kejadian penyakit  dapat ditekan, menanam “tanaman obat keluarga” dan mampu memanfaatkannya, olah gerak tubuh, melaksanakan manajemen stres, melatih napas (berkonsentrasi dan tarik napas yang dalam, diet sehat (diet seimbang, beragam, bergizi), mengatur waktu (berfikiran positif), hoby (berkebun,masak dll ),  akupresur.

Manfaat akupresur
  • Memberi rasa relaksasi
  • Anti aging/awet muda
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup
  • Mencegah penyakit
  • Penanganan terhadap berbagai masalah kesehatan


Pada hari kedua saya mendapat materi tentang Teknik Penyuluhan yaitu pengertian, tujuan dan langkah-langkah dalam penyuluhan.

Materi meliputi:

Pengertian Penyuluhan: adalah proses memberitahukan sesuatu hal yang belum diketahui untuk diketahui atau dimengerti oleh sasaranPenyuluhan berarti proses, cara memberikan penerangan serta perbuatan menyuluh (Dep. Pendidikan, 2005).

Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar sasaran tahu tentang isi pesan sehingga adanya perubahan perilaku.

Proses penyampaian pesan adanya kominkator (orang yang menyampaikan pesan) adanya pesan, dan adanya penerima pesan.

Ruang lingkup penyuluhan:
  • Sasaran Penyuluhan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat)
  • Materi Penyuluhan (disesuaikan dengan kebutuhan sasaran)
  • Metode Penyuluhan (cerama, diskusi, bermain peran, demonstrasi, dll)
  • Media Penyuluhan (tv, radio, poster, dll)
Proses penyampaian pesan adanya kominkator (orang yang menyampaikan pesan) adanya pesan, dan adanya penerima pesan.

Faktor yang mempengaruhi penyuluhan kurang efektif:

1.  Faktor penyuluhnya
    • Kurangnya persiapan
    • Kurang menguasai materi yang akan dijelaskan
    • Penampilan kurang meyakinkan sasaran
    • Bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran
    • Suara terlalu kecil dan kurang dapat di dengar
    • Serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga membosankan


2.  Faktor Sasaran
    • Tingkat pedidikan terlalu rendah sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan
    • Tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak
    • Kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya

3.  Faktor Proses penyuluhan
    • Waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran
    • Tempat penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan
    • Jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu banyak
    • Alat peraga yang kurang
    • Metode yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran
    • Serta bahasa yang digunakan kurang dimengerti sasaran

Langkah-langkah penyuluhan:


  1. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.
  2. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.
  3. Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat.
  4. Menyusun perencanaan penyuluhan
    (1) Menetapkan tujuan
    (2) Penentuan sasaran
    (3) Menyusun materi / isi penyuluhan
    (4) Memilih metoda yang tepat
    (5) Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
    (6) Penentuan kriteria evaluasi.
  5. Pelaksanaan penyuluhan
  6. Penilaian hasil penyuluhan
  7. Tindak lanjut dari penyuluhan  

Kegiatan ini diketuai oleh Nirwani, SKM dan ditutup oleh Kepala LKTM dr. Febrika Wediasari.





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemberdayaan Masyarakat Dengan Orientasi Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Hotel Odua Weston Kota Jambi"

Posting Komentar