Corona Virus (Covid-19): Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi dan Pencegahan

Sumber foto : www.freepik.com
Sahabat Hermanto. Apa kabar? Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan terlindung dari wabah Covid-19. Akhir-akhir ini, kita dihebohkan dengan penyakit Covid-19. Penyakit ini cukup mengkhawatirkan semua orang. Hal ini dikarenakan penularannya sangat cepat sehingga banyak sekali yang sudah terjangkit. Walaupun penyakit ini bisa sembuh sendiri (self limiting desease) tetapi banyak juga jumlah pasein yang meninggal.

Pada tulisan kali ini saya ingin berbagi informasi tentang Corona Virus (Covid-19). Informasi tentang Corona Virus (Covid-19) yang akan saya bagi meliputi: gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, komplikasi dan pencegahan.


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebur Cocid-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan sistem penapasan, infeksi paru-paru berat, hingga kematian.


Virus Corona ini bisa menyerang siapa saja. Tetapi ada kelompok yang rentan untuk lebih mudah tertular yaitu: orang lanjut usia, bayi dan anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orang yang mempunyai daya tahan tubuh yang rendah.


Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rwan virus corona, juga beresiko terserang penyakit ini. Misalnya, pulang dari kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah Covid-19 di akhir Desember 2019.



Gejala 

Virus Corona bisa menimbulkan beragam gejala pada penderitanya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksinya. Gejala awal virus ini bisa menyerupai gejala flu, gejala dapat hilang dan sembuh sendiri (self limiting desease) atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdarah, nyeri dada bahkan sesak napas. Sesak napas ini terjadi jika infeksi virus sudah sampai ke paru-paru.

Infeksi akan semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit kencing manis (DM, jantung, paru-pau, ginjal dan kanker. Orang yang memiliki sistem imun yang jelek, bayi, lansia, ibu hamil dan menyusui, akan lebih menderita jika terinfeksi virus ini.


Dari beberapa laporan, terdapat beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskupun lebih jarang yaitu: diare, sakit kepala, konjungtivitis, hilangnya kemmpuan mengecap, ruam di kulit.



Penyebab

Orang bisa tertular Covid-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. Sayangnya, orang yang terjangkit banyak yang tidak menunjukkan gejala. Hanya sedikit yang mengalami gejala ringan seperti batuk. Nah, percikan-percikan batuk yang keluar dari orang yang sudah terinfeksi bisa menyebarkan kepada orang lain. Percikan-percikan batuk yang keluar dari mulut atau hidung akan jatuh pada benda-benda dan permukaan disekitarnya. Orang yang menyentuh benda dan permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung dan mulutnyanya,  dapat terjangkit Covid-19.

Menurut kajian dan penelitian yang dilakukan oleh WHO, penularan bisa juga terjadi pada saat orang menghirup percikan dari batuk atau napas orang yang terjangkit Covid-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit.

Jadi dapat simpulkan, seseorang bisa tertular Covid-19 melalui berbagai cara, yaitu:

  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) dari bersin dan batuk yang keluar saat penderita Covid-19
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita Covid-19
  • Kontak jarak dekat dengan penderita Covid-19


Kalau melihat dari cara penularannya, virus Corona ini dapat mengenai siapa saja. Tetapi, efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang usia lanjut, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu (hipertensi, DM, jantung), perokok, atau orang dengan daya tubuh lemah misalnya penderita kanker.


Karena sangat mudah sekali menular, virus Corona ini juga beresiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Untuk mengurangi resiko ini, tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontan dengan pasien Covid-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).

Diagnosis

Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratrorium dan pemeriksaan pendukung lainnya.

Pada saat anamnesis, dokter akan menanyakan seputar gejala atau keluhan pasien. Selain itu, dokter akan menanyakan apakah pasien pernah kontak dengan penderita Conid-19. Untuk melengkapi anamnesis, dokter juga akan menanyakan apakah pasien baru saja bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis Covid-19, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

  • Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona
  • Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus Corona di dalam dahak
  • CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru.


Hasil rapid test  positif belum dapat menyatakan bahwa pasien terinfeksi virus corona. Karena infeksi virus lain, seperti virus influenza, juga akan menghasil rapid test positif. Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemerikasaan PCR pada pasien dengan hasil rapid test positif. Sebaliknya, hasil rapid test negatif belum bisa memastikan bahwa pasien benar-benar terbebas dari virus corona. Hal ini disebabkan, karena butuh waktu 2 sampai 7 hari untuk tebentuknya antibodi setelah masuknya virus ke dalam tubuh.

Pengobatan

Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi virus Corona ini. Umumnya penderita akan pulih dengan sendirinya (self limiting desease). Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

  • Merujuk pasien yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi pasien
  • Menganjurkan pasien untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
  • Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh


Mengingat penyakit ini sangat mudah menular, untuk mereka yang dinyatakan rapid test positif tapi tanpa atau dengan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan melakukan beberapa hal. Contohnya:

  • Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. 
  • Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
  • Perbanyak istirahat.
  • Perbanyak asupan cairan tubuh.
  • Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.


Komplikasi

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi antara lain: pneumonia (infeksi paru-paru), dan masalah pernapasan parah lainnya bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, virus Corona juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung,hati, dan bahkan kematian.

Pencegahan

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau Covid-19. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tertularnya penyakit ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:

  • Lakukan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, tetap tinggal di rumah, jangan ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
  • Pakailah masker saat berkativitas di tempat umum atau keramaian.
  • Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum mencuci tangan
  • Seringlah mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama setelah beraktivitas di luar rumah.
  • Jagalah daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat (makan yang bergizi, tidur yang cukup, olahraga teratur dan hindari stress).
  • Biasakan menutup hidung dan mulut dengan tisu pada saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Jagalah kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
  • Hindari kontak dengan penderita Covid-19, orang yang dicurigai positif virus COrona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk dan pilek.


Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di rumah sakit, seperti operasi, cuci darah, atau melahirkan, perlu ditangani secara khusus guna menghindari penularan virus Corona.  Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu dilakukan.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Corona Virus (Covid-19): Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi dan Pencegahan"

Posting Komentar