Menulis dengan Emosi dan Konsisten dalam menulis


Sahabat Hermanto
. Apakah penting menyertakan emosi di dalam tulisan kita? Jawabannya adalah penting. Penulis yang mengikutkan emosinya akan membuat tulisan menjadi lebih hidup, bertenaga sehingga menjadi kekuatan tersendiri untuk membangkitkan emosi pembaca. 

Belajar dari Bu Ida Nurlaila, istri Pah Cah, tentang bagaimana menulis dengan emosi, ada beberapa cara untuk menggali emosi dalam tulisan, yaitu:


1. Menulis berdasarkan pengalaman hidup. 

Pengalaman hidup sangat menarik untuk dituliskan. Pengalaman sedih, bahagia, gembira bisa dipanggil lagi ke memori kita sehingga bisa menjadi tulisan yang bisa menggugah emosi pembaca.


2. Menuliskan pengalaman hidup orang lain. 

Pengalaman hidup orang lain bisa digali dengan mendengar keluh kesah/curhatan, mengamati langsung, merasakan emosinya kemudian menuliskan ke dalam tulisan. 


3. Menceritakan pesan dari suatu peristiwa.

Ketika seorang penulis menulis dengan emosi maka pembaca akan ikut merasakan emosi di dalam tulisannya. Emosi di dalam tulisan itu ibarat bahan bakar yang bisa menjadikan tulisan lebih berenergi. Setelah menulis dengan emosi maka langkah selanjutnya memperbaiki dengan pikiran dan dilengkapi data-data. 


Konsistensi dalam Menulis

Dalam melatih konsistensi, Pak Cah menyampaikan beberapa tips buat kita, penulis pemula. Cara menumbuhkan konsistensi dalam menulis yaitu:


1.  Konsistensi waktu. 

Penulis harus mempunyai waktu khusus dalam menulis. Waktu menulis yang baik untuk setiap penulis berbeda-beda. Waktu ini sangat ditentukan oleh ketersediaan dan kesiapan masing-masing penulis. Setidaknya kita menyiapkan waktu khusus dalam satu hari untuk menulis. Ini penting agar kita bisa membiasakan menulis. Saya mempunyai waktu menulis pagi, sekitar, setelah sampai ke kantor, sebelum memulai pekerjaaan rutin.


2.  Konsistensi tempat.

Kenyamanan tempat pada saat menulis akan mempengaruhi emosi. Tempat yang nyaman dapat memunculkan gagasan untuk menulis agar lebih fokus dan teliti. Temukan tempatnya dan segeralah mulai menulis dengan membangkitkan emosi di dalam tulisan. Saya lebih nyaman menulis di meja kerja kantor dengan pemandangan luas menghadap ke jalan raya. 


3.  Konsisten sarana.

Sarana juga sangat menentukan agar kita konsisten dalam menulis. Sebaiknya, kita mempunyai sarana khusus yang digunakan untuk menulis. Misalnya, saya menggunakan tablet sebagai sarana untuk menulis, sehingga setiap meilhat tablet tersebut ada keinginan untuk menulis.


4.  Konsisten tujuan.

Konsistensi tujuan menulis itu sangat penting. Dengan tujuan yang jelas, kita akan dapat menyelesaikan tulisan dengan mudah. Saya ingin menulis tentang kedokteran tradisional sehingga saya mengumpulkan buku-buku, bahan-bahan yang diperlukan. Dengan bahan yang sudah disiapkan, saya berharap bisa menyelesaikan tulisan saya dengan cepat. 


5.  Memaksakan Diri untuk Selalu Menulis.

Memaksakan diri untuk selalu menulis, sangat penting bagi penulis pemula seperti saya. Setelah belajar di alenia, saya selalu menuliskan setiap materi rapat, pidato dan presentasi. Dulu sebelum belajar di sini, ketika mau tampil, baik memimpin rapat, pidato maupun presentasi, saya jarang menuliskan materi yang akan disampaikan.


Nah, itu tips yang disampaikan Pak Cah dalam video kepenulisannya. Selamat belajar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menulis dengan Emosi dan Konsisten dalam menulis"

Posting Komentar