Sahabat Hermanto, pada postingan kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu keluhan yang pasti sering Sahabat alami. Setiap orang pasti pernah mengalami kram otot
Definisi
Kram otot adalah kontraksi tiba-tiba dan tidak disengaja dari satu atau lebih otot. Sahabat tahu bahwa kram otot dapat menyebabkan rasa sakit yang parah. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kram otot dapat membuat otot yang terkena tidak dapat digunakan untuk sementara waktu.
Latihan jangka panjang atau kerja fisik, terutama dalam cuaca panas, dapat menyebabkan kram otot. Beberapa obat dan kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan kram otot. Sahabat biasanya dapat mengobati kram otot di rumah dengan melakukan perawatan secara.
Gejala
Kebanyakan kram otot berkembang di otot kaki, terutama di betis. Selain rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam, Sahabat mungkin juga merasakan atau melihat gumpalan jaringan otot yang keras di bawah kulit Anda.
Kapan harus ke dokter?
Kram otot biasanya hilang dengan sendirinya dan jarang cukup serius sampai memerlukan perawatan medis. Namun, Sahabat harus konsultasikan ke dokter jika kram:
1. Menyebabkan rasa nyeri yang hebat sehingga mengganggu kenyamanan
2. Adanya pembengkakan kaki, kemerahan atau perubahan kulit
3. Adanya kelemahan otot
4. Sering timbul atau berulang
5. Tidak dapat sembuh setelah melakukan perawatan secara mandiri
6. Tidak terkait dengan penyebab yang jelas, seperti olahraga berat
Penyebab
Olah raga dengan intensitas latihan yang berat terutama tanpa melakukukan pemanasan atau peregangan terlebih dahulu, dehidrasi, ketegangan otot atau hanya menahan posisi untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kram otot. Namun, dalam banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.
Meskipun sebagian besar kram otot tidak berbahaya, beberapa mungkin terkait dengan kondisi medis yang mendasarinya, seperti:
- Suplai darah yang tidak memadai. Penyempitan arteri yang mengalirkan darah ke kaki (arteriosklerosis ekstremitas) dapat menghasilkan nyeri seperti kram pada tungkai dan kaki saat berolahraga. Kram ini biasanya hilang segera setelah berhenti berolahraga.
- Kompresi saraf. Kompresi saraf di tulang belakang (stenosis lumbal) juga dapat menghasilkan nyeri seperti kram di kaki. Rasa sakit biasanya memburuk semakin lama berjalan. Berjalan dalam posisi sedikit tertekuk - seperti yang akan Sahabat gunakan saat mendorong kereta belanja di depan - dapat mengurangi timbulnya gejala.
- Kekurangan mineral. Kurang potasium, kalsium atau magnesium dalam diet dapat menyebabkan kram kaki. Diuretik – obat yang sering diresepkan untuk tekanan darah tinggi – juga dapat mengurangi kandungan mineral ini.
Faktor risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kram otot meliputi:
- Usia. Orang yang lebih tua cenderung kehilangan massa otot, sehingga ototnya dapat lebih mudah mengalami stres.
- Dehidrasi. Atlet yang sudah kelelahan dan dehidrasi saat berpartisipasi dalam olahraga cuaca hangat sering mengalami kram otot.
- Kehamilan. Kram otot juga sering terjadi selama kehamilan.
- Kondisi medis. Sahabat mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kram otot jika Sahabt menderita diabetes, atau gangguan saraf, hati, atau tiroid.
Pencegahan
Langkah-langkah ini dapat membantu mencegah kram:
- Hindari dehidrasi. Minum banyak cairan setiap hari. Jumlahnya tergantung pada apa yang Sahabat makan, jenis kelamin, tingkat aktivitas, cuaca, kesehatan, usia dan obat-obatan yang Sahabat minum. Cairan membantu otot berkontraksi dan rileks serta menjaga sel-sel otot tetap terhidrasi dan tidak mudah rusak. Selama aktivitas, isi kembali cairan secara berkala, dan lanjutkan minum air atau cairan lain setelah Sahabat selesai.
- Regangkan otot. Lakukan peregangan sebelum dan sesudah Sahabat melakukan olah raga aktivitas fisik yang berat untuk waktu yang lama. Jika Sahabat cenderung mengalami kram kaki di malam hari, lakukan peregangan sebelum tidur. Olahraga ringan, seperti mengendarai sepeda statis selama beberapa menit sebelum tidur, juga dapat membantu mencegah kram saat Sahabat tidur.
Sahabat biasanya dapat mengobati kram otot dengan perawatan mandiri. Dokter dapat menunjukkan latihan peregangan yang dapat membantu Sahabat mengurangi kemungkinan kram otot. Memastikan Sahabat tetap terhidrasi dengan baik juga dapat membantu dalam pemulihan kram. Untuk kram berulang yang mengganggu tidur, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengendurkan otot.
Cara menangani kram otot secara mandiri di rumah.
Jika Sahabat mengalami kram, tindakan ini dapat membantu:
- Peregangan dan pijat. Regangkan otot yang kram dan gosok dengan lembut untuk membantunya rileks. Untuk kram betis, letakkan berat badan di kaki yang kram dan tekuk lutut sedikit. Jika Sahabat tidak dapat berdiri, duduklah di lantai atau di kursi dengan kaki yang sakit diluruskan.
- Coba tarik bagian atas kaki Sahabat di sisi yang sakit ke arah kepala sementara kaki tetap dalam posisi lurus. Ini juga akan membantu meringankan kram paha belakang (hamstring). Untuk kram paha depan (paha depan), gunakan kursi untuk menenangkan diri dan coba tarik kaki Sahabat di sisi yang sakit ke arah pantat.
- Terapkan panas atau dingin. Gunakan handuk hangat atau bantal pemanas pada otot yang tegang atau kencang. Mandi air hangat atau mengarahkan pancuran air panas ke otot yang kram juga bisa membantu. Sebagai alternatif, memijat otot yang kram dengan es dapat menghilangkan rasa sakit.
- Obat alternatif. Beberapa menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks untuk membantu mengatasi kram kaki. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
0 Response to "Apa yang harus Anda ketahui tentang kram otot"
Posting Komentar