Hubungan SMART dengan KPI

SMART adalah singkatan yang sering digunakan dalam konteks KPI dan pengelolaan tujuan. Ini adalah suatu akronim yang merinci karakteristik-karakteristik yang sebaiknya dimiliki oleh sebuah tujuan atau KPI agar lebih efektif dan terukur. Berikut adalah rinciannya:

 1. Specific (Spesifik):

   - Tujuan atau KPI haruslah jelas dan spesifik, mengidentifikasi target atau hasil yang ingin dicapai tanpa interpretasi yang ambigu.

 2. Measurable (Terukur):

   - Tujuan atau KPI harus dapat diukur dengan cara yang objektif. Dalam hal KPI, ini berarti memiliki metrik atau indikator yang dapat dihitung dan diukur untuk menilai pencapaian.

 3. Achievable (Dapat Dicapai):

   - Tujuan atau KPI sebaiknya realistis dan dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia. Mengatur target yang tidak dapat dicapai dapat menyebabkan frustrasi dan ketidakmampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

 4. Relevant (Relevan):

   - Tujuan atau KPI harus relevan dengan misi dan strategi keseluruhan organisasi. KPI yang relevan membantu memastikan bahwa upaya dan sumber daya diarahkan pada pencapaian tujuan yang mendukung tujuan lebih besar.

 5. Time-Bound (Terbatas Waktu):

   - Tujuan atau KPI sebaiknya memiliki batasan waktu yang jelas. Mengatur tenggat waktu membantu memberikan fokus dan meningkatkan akuntabilitas.

 Dengan menerapkan prinsip SMART dalam menetapkan KPI atau tujuan, organisasi dapat meningkatkan kejelasan, pengukuran, dan pencapaian hasil. Sebagai contoh, jika suatu organisasi memiliki tujuan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan, sebuah KPI yang SMART dapat dirumuskan sebagai "Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan (spesifik) dari 75% menjadi 85% (terukur) dalam waktu enam bulan (terbatas waktu), dengan alokasi sumber daya yang memadai (dapat dicapai) untuk mendukung inisiatif tersebut (relevan)."

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hubungan SMART dengan KPI"

Posting Komentar